

Dalam dunia teknologi, ada persaingan yang abadi, seperti pertarungan antara Google dan Amazon. Keduanya mendominasi pasar komputasi awan (cloud computing) melalui layanan andalan mereka, Amazon Web Services (AWS) dan Google Cloud Platform (GCP). Selama bertahun-tahun, keduanya bersaing ketat untuk memperebutkan pangsa pasar dan pelanggan korporat.
Namun, di balik layar, lanskap bisnis mulai berubah. Kebutuhan perusahaan modern tidak lagi hanya mengandalkan satu penyedia cloud saja. Inilah yang mendorong kolaborasi paling menarik dalam sejarah cloud: AWS dan Google Cloud kini bersatu untuk mempermudah adopsi strategi Multicloud.
Kolaborasi ini bukan berarti mereka berhenti bersaing, melainkan sebuah pengakuan pragmatis bahwa pasar membutuhkan interoperabilitas dan fleksibilitas. Mari kita telaah mengapa dua raksasa ini memutuskan untuk bergandengan tangan dan bagaimana langkah ini akan mengubah cara dunia bisnis mengelola data.
Sebelum membahas kerja sama ini, penting untuk memahami istilah kuncinya: Multicloud.
Multicloud adalah strategi di mana sebuah organisasi menggunakan layanan cloud dari dua atau lebih penyedia cloud publik yang berbeda, misalnya, sebagian data di AWS, sebagian lagi di Google Cloud, dan mungkin sisanya di Microsoft Azure. Ini berbeda dengan Hybrid Cloud, yang mencakup kombinasi cloud publik dan infrastruktur on-premise (pusat data pribadi).
Meskipun strateginya menarik, implementasi Multicloud sangat rumit. Tantangan terbesarnya adalah interoperabilitas, yaitu membuat aplikasi, data, dan keamanan berjalan mulus antara AWS dan Google Cloud.
Selama ini, tool manajemen dan keamanan yang digunakan di AWS tidak bekerja dengan baik di GCP, begitu juga sebaliknya. Proses memindahkan data (data egress) antar cloud juga memakan biaya tinggi dan waktu yang lama.
Kolaborasi antara AWS dan Google Cloud difokuskan pada tiga area utama untuk mengatasi hambatan ini:
Inti dari kerja sama ini adalah kemudahan menjalankan aplikasi berbasis kontainer (seperti Docker dan Kubernetes). Kubernetes, yang awalnya dikembangkan oleh Google, kini menjadi standar de facto untuk mengelola aplikasi di lingkungan cloud.
Salah satu mimpi buruk IT Administrator di lingkungan Multicloud adalah mengelola keamanan dan identitas pengguna di dua platform terpisah.
Meskipun masih bersaing sengit dalam layanan penyimpanan data inti, kolaborasi ini berfokus pada solusi yang memungkinkan data berada di salah satu cloud tetapi diproses oleh layanan di cloud lainnya, atau setidaknya mempermudah sinkronisasi data tanpa biaya dan latensi yang mencekik.
Persatuan ini memiliki implikasi besar, terutama bagi perusahaan besar dan menengah:
Kolaborasi antara Amazon AWS dan Google Cloud adalah tonggak sejarah yang menandai kedewasaan pasar cloud. Ini menunjukkan bahwa bahkan raksasa teknologi pun mengakui bahwa di masa depan, fleksibilitas dan pilihan adalah yang paling berharga bagi pelanggan mereka. Multicloud bukan lagi pilihan sulit, melainkan realitas bisnis yang kini dipermudah oleh persatuan yang tak terduga ini.
Tertarik untuk memahami lebih dalam bagaimana inovasi ini akan membentuk alur kerja dan teknologi Anda di masa depan? Jangan lewatkan informasi penting lainnya! Teruslah membaca dan nantikan artikel-artikel menarik lainnya dari kami!

Kunjungi website Pegastore untuk info produk pegastore.id atau follow media sosial Pegastore untuk mendapat info penawaran lainnya:
Instagram: pegastore.id/instagram
Tiktok : pegastore.id/tiktok
Whatsapp : pegastore.id/whatsapp